Makanan pedas seperti sambal, seblak, mie pedas, dan makanan pedas lainnya menjadi favorit banyak orang karena kelezatan dan sensasi panas yang menggugah selera. Namun, konsumsi makanan pedas atau cabai secara berlebihan dapat menimbulkan gangguan pencernaan. Rasa perih di perut setelah konsumsi makanan pedas berlebih disebabkan oleh senyawa aktif di dalam cabai yang memberi rasa pedas.
Rasa pedas dan sensasi panas ketika memakan cabai disebabkan oleh zat capsaicin. Zat capsaicin bekerja dengan memberikan rangsangan pada reseptor rasa pedas di lidah dan dapat menyebabkan iritasi di saluran pencernaan. Ketika mukosa lambung dan usus berinteraksi dengan senyawa capsaicin maka capsaicin dapat menempel pada reseptor nyeri yang akan mengirimkan sinyal ke otak. Oleh karena itu, otak akan menerima sinyal tersebut yang dapat menimbulkan sensasi nyeri, perih, dan panas pada perut.
Namun, konsumsi makanan pedas juga dapat memberikan manfaat bagi tubuh antara lain:
Cabai mengandung vitamin C dan A yang tinggi. Kandungan tersebut merupakan zat antioksidan yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari penyakit.
Selain menimbulkan rasa pedas, kandungan capsaicin pada cabai juga dapat meningkatkan temperatur tubuh dan mempercepat metabolisme. Proses metabolisme yang baik dapat membuat kalori lebih cepat terbakar.
Kandungan capsaicin pada cabai bersifat antikoagulan sehingga dapat mencegah terjadinya pembekuan darah dan melawan inflamasi yang menjadi penyebab dari penyakit jantung.
Lalu, Apa risiko yang dapat terjadi jika mengonsumsi makanan pedas berlebih? Makanan pedas yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai gangguan pada tubuh, antara lain:
Senyawa capsaicin dapat memicu produksi asam lambung sehingga terasa perih, mual, dan mulas. Jika seseorang terus menerus mengonsumsi makanan pedas yang berlebih maka dapat menyebabkan iritasi pada lapisan lambung sehingga muncul gejala seperti nyeri ulu hati, perut kembung, mual, dan mutah. Jika dibiarkan terus menerus maka dapat berisiko GERD. Oleh karena itu, makanan pedas berlebih dapat berbahaya bagi penderita maag atau masalah lambung.
Konsumsi makanan pedas berlebih dapat menyebabkan gerakan usus (gerakan peristaltik) yang lebih cepat. Selain itu, iritasi di usu dapat memicu produksi air yang lebih banyak di usus. Hal tersebut dapat menyebabkan diare setelah konsumsi makanan pedas.
Lidah memiliki saraf yang berfungsi untuk menerima rangsangan yang akan dikirimkan ke otak. Ketika mengonsumsi makanan pedas, maka saraf akan mengirimkan rangsangan sakit dan panas sehingga otak menerima rangsangan tersebut sebagai sinyal bahwa lidah mengalami kesakitan dan kepanasan. Oleh karena itu, timbul rasa kesemutan dan mengurangi sensitivitas lidah.
Agar tetap aman, Teman Astrini perlu menerapkan tips makan pedas untuk hindari sakit perut dan lidah panas berikut;
Apabila sensasi panas pada perut atau gejala sakit yang tak kunjung mereda, maka Teman Astrini perlu mendapatkan diagnosis dan penanganan medis yang tepat dengan mengunjungi RSU Astrini. Ayo segera tangani gangguan kesehatanmu #diAstriniAja. Pendaftaran dapat langsung dilakukan melalui nomor kami di 0851-4124-4848 atau klik link berikut: https://wa.me/6285141244848.
Referensi: