Kelahiran buah hati tentu merupakan momen yang sangat ditunggu bagi orang tua. Namun, terdapat hal yang masih jarang diketahui orang tua ketika bayi baru lahir. Salah satunya adalah mencatat dan mendokumentasikan kondisi awal kehidupan bayi. Penting bagi orang tua untuk mencatat dan mendokumentasikan kondisi si kecil karena hal yang dinilai sepele dan mudah terlupakan ternyata sangat penting untuk mengenali kondisi kesehatan bayi.

Berikut hal penting yang perlu dicatat dan didokumentasikan melalui foto oleh orang tua terkait kondisi si kecil:

1. Kapan waktu dan tanggal lahir bayi
2. Apakah bayi langsung menangis saat lahir
3. Kapan dan apa warna feses ketika Buang Air Besar (BAB) pertama bayi
4. Apakah BAB pertama kali keluar lebih dari 24 jam kehidupan
5. Kapan dan apa warna urin ketika Buang Air Kecil (BAK) pertama bayi

Kondisi tersebut dapat membantu untuk mengenali apakah terdapat kelainan bawaan pada bayi baru lahir.

Tubuh manusia normal memiliki lubang, dimana pada laki-laki terdapat 7 lubang sedangkan pada wanita terdapat 8 lubang. Lubang tersebut terdiri dari 2 lubang telinga, 2 lubang hidung, lubang mulut, lubang urin, lubang anus, dan lubang vagina. Jika terdapat kelainan seperti tidak terbentuknya lubang atau terdapat lubang tetapi ukuran dan bentuk lubang tidak normal maka dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh pada bayi. Gangguan tersebut dapat mengakibatkan kematian jika tidak segera ditangani oleh dokter.

Lubang yang tidak terbentuk atau tidak sesuai dengan anatomi manusia normal akan menimbulkan kelainan yang disebut dengan cacat bawaan lahir. Berikut beberapa jenis kelainan yang seringkali terjadi sebelum usia 1 minggu hingga 3 bulan awal kehidupan:

1. Kelainan pada bagian saluran mulut seperti Atresia Esophagus, yaitu esofagus (kerongkongan) bayi tidak terbentuk dengan sempurna. Kondisi ini dapat menyebabkan bayi mudah tersedak dan tidak dapat menelan ASI yang diikuti dengan keluarnya air liur berlebihan.
2. Kelainan lubang anus seperti Atresia Ani dapat menyebabkan bayi tidak dapat Buang Air Besar (BAB) dan kembung.
3. Kelainan lubang penis seperti Aphallia, Hipospadia, Chordee, dan UDT (Undescended Testis). Kelainan tersebut tidak menimbulkan efek langsung pada bayi, tetapi biasanya kelainan tersebut terdeteksi ketika usia balita. Usia balita merupakan waktu terbaik untuk dilakukan tindakan operasi.
4. Kelainan rongga perut seperti Omphalocele dan Gastroskisis yaitu bayi terlahir dengan kulit perut terbuka. Kondisi ini merupakan kelainan yang memerlukan tindakan operasi segera pada saat itu juga.
5. Kelainan lain pada bayi seperti Hernia Diafragmatika, Atresia Duodenum Ileum, Hernia Umbilikalis, HIL (Hernia Inguinalis Lateralis), Hidrokel, dan lainnya.
6. Kelainan ketika mendekati usia saat mulai MPASI, seperti intususepsi yaitu BAB berdarah, megacolon seperti kembung, konstipasi, dan lain sebagainya.

Hal tersebut merupakan beberapa kondisi kelainan pada bayi. Oleh karena itu, Teman Astrini jangan takut dan malu untuk berkonsultasi dengan dokter jika terdapat kelainan yang ditemukan pada anak.

Segera konsultasikan kondisi kesehatan anak ke dokter spesialis bedah anak RSU Astrini yaitu dr. Robin Perdana Saputra, Sp.BA, FIAPS agar si kecil dapat ditangani dengan tepat. Teman Astrini juga dapat mengunjungi instagram @bedah_anak dan @rsu.astrini untuk berbagai informasi kesehatan.

Tak perlu menunda lagi, yuk segera konsultasikan kesehatan anak di Poliklinik Spesialis Bedah Anak RSU Astrini. Pendaftaran bisa langsung dilakukan melalui nomor kami di 0851-4124-4848 atau klik link berikut: https://wa.me/6285141244848.

Penulis: dr. Robin Perdana Saputra, Sp.BA, FIAPS

Editor: Humas & Marketing RSU Astrini Wonogiri