Jangan Tunggu Sakit: Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Hidup Tenang dengan Kendalikan Tekanan Darah
April 27, 2025

Jangan Tunggu Sakit: Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Pemeriksaan kesehatan atau medical check up merupakan pemeriksaan kondisi kesehatan tubuh untuk mendeteksi dini penyakit atau gangguan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan perlu dilakukan meskipun tidak merasakan sakit. Dengan melakukan MCU, maka penyakit dapat dicegah dengan deteksi dini dan dapat menentukan tindak lanjut penanganan gangguan kesehatan yang ditemukan.

Pemeriksaan kesehatan rutin juga dapat berkontribusi untuk mengurangi rawat inap dan biaya pengobatan karena MCU dapat mencegah keparahan penyakit. Manfaat pemeriksaan kesehatan atau MCU juga dapat mendorong seseorang untuk menerapkan perilaku hidup sehat, meningkatkan harapan hidup pada seseorang yang terkena penyakit, dan mencegah penurunan penyakit pada anak.

Frekuensi pemeriksaan kesehatan berkala yang dianjurkan oleh American Medical Association (AMA) dan Center for Disease Control (CDC) yaitu dilakukan minimal satu tahun sekali. Namun, frekuensi pemeriksaan kesehatan bisa lebih sering dilakukan sesuai kondisi kesehatan. Jika seseorang mengidap suatu penyakit maka pemeriksaan kesehatan berkala dapat dilakukan lebih sering sesuai anjuran dokter.

Berikut jenis pemeriksaan kesehatan berkala yang perlu dilakukan:

  1. Pemeriksaan Riwayat Kesehatan

Pada pemeriksaan riwayat kesehatan, dokter akan melakukan sesi tanya jawab berkaitan dengan riwayat kesehatan keluarga dan keluhan yang dirasakan pasien. Selain itu, dokter juga akan bertanya terkait pola hidup pasien untuk mengetahui faktor risiko.

  1. Pemeriksaan Tanda Vital

Pemeriksaan tanda vital meliputi prosedur yang bertujuan untuk mengetahui denyut jantung normal, suhu tubuh, dan tekanan darah.

  1. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengukur berat badan dan tinggi badan sehingga memperoleh nilai Indeks Massa Tubuh (IMT).

  1. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan mengambil sampel darah, urin, atau tinja pasien untuk membantu mendiagnosis berbagai jenis penyakit. Pemeriksaan laboratorium dapat mendeteksi infeksi. Pada tes darah yang dilakukan di laboratorium dapat menganalisis kadar glukosa, kolesterol, asam urat, maupun infeksi lain.

Kadar kolesterol normal berkisar di bawah 200 mg/dL. Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg agar terhindar dari penyakit hipertensi. Sedangkan kadar gula darah normal berkisar antara 70-100 mg/dL dan disarankan untuk berpuasa 8 jam sebelum pemeriksaan dilakukan.

  1. Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan radiologi merupakan pemindaian menggunakan CT Scan, USG, maupun foto rontgen untuk melihat kondisi organ dalam tubuh

  1. Pemeriksaan Mata

Pemeriksaan mata dilakukan untuk menganalisis ketajaman penglihatan, bidang visual, dan tekanan mata.

  1. Pemeriksaan Pendengaran

Pemeriksaan pendengaran meliputi timpanometri dan audiometri. Timpanometri merupakan pemeriksaan gangguan pendengaran meliputi penumpukan cairan lilin, gendang telinga, kerusakan tulang pendengaran, atau tumor di telinga tengah. Tes audiometri dilakukan dengan beberapa pemeriksaan seperti memberikan suara dengan berbagai kekuatan mulai dari 20 dB, 80 – 120 dB, dan 180 dB, menguji pendengaran dengan nada 50-60 HZ dan 10.000 HZ atau lebih tinggi, mendengarkan berbagai suara yang diarahkan ke salah satu telinga, serta tes pengenalan kata,

  1. Pemeriksaan Gigi dan Mulut

Pemeriksaan gigi dan mulut bertujuan untuk mendeteksi masalah gigi dan mulut serta memberikan rekomendasi perawatan yang dibutuhkan pasien. Permasalahan yang dapat terjadi pada gigi dan mulut meliputi gigi berlubang, penyakit gusi, atau gangguan lain yang terjadi di mulut.

  1. Pemeriksaan Elektrodiagram (EKG)

Pemeriksaan jantung menggunakan elektrokardiografi dilakukan untuk merekam ritme dan aktivitas listrik jantung. Pemeriksaan ini dapat membantu diagnosis dokter terkait gangguan pada organ jantung.

  1. Pemeriksaan Penunjang Lainnya

Pemeriksaan penunjang lainnya dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan atau anjuran dokter seperti pemeriksaan pap smear, tes mammogram, maupun pemeriksaan penyakit menular seksual. Pemeriksaan pap smear merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk deteksi dini kanker serviks dan dianjurkan pada wanita mulai dari usia 21 tahun. Pemeriksaan mammogram bertujuan untuk deteksi dini kanker payudara. Selain itu, pemeriksaan penyakit menular seksual seperti HIV dan AIDS, sifilis, gonore, klamidia dan IMS lainnya. Umumnya pemeriksaan penyakit menular seksual merupakan salah satu prosedur pemeriksaan kesehatan yang diperlukan sebelum menikah.

Dengan pemeriksaan kesehatan berkala, Teman Astrini dapat mengetahui kondisi tubuh dan deteksi dini penyakit.

Berikut informasi paket MCU di RSU Astrini:

Yuk buat janji temu untuk lakukan MCU secara rutin minimal satu tahun sekali. Tak perlu menunda lagi, segerakan MCU #diAstriniAja. Pendaftaran bisa langsung dilakukan melalui nomor kami di 0851-4124-4848 atau klik link berikut: https://wa.me/6285141244848

Referensi:

  1. Klikdokter. (2023). 15 Jenis Pemeriksaan saat Medical Check Up (MCU) yang Perlu Kamu Tahu. https://www.halodoc.com/artikel/medical-check-up-jenis-pemeriksaan-tujuan-prosedur-dan-biaya.
  2. Kemenkes. (2024). Pentingnya Pemeriksaan Rutin. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240109/5444667/pentingnya-pemeriksaan-rutin/.
  3. Halodoc. (2025). Medical Check Up: Jenis Pemeriksaan, Tujuan, Prosedur, dan Biaya.  https://www.halodoc.com/artikel/medical-check-up-jenis-pemeriksaan-tujuan-prosedur-dan-biaya.
  4. Halodoc. Pemeriksaan Audiometri. https://www.halodoc.com/kesehatan/pemeriksaan-audiometri.

Comments are closed.