Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans dan ditularkan melalui air atau tanah yang terkontaminasi kencing hewan, terutama tikus. Selain tikus, hewan yang dapat menjadi sarana penyebaran bakteri Leptospira adalah anjing, babi, kuda, dan sapi. Penyakit ini menjadi perhatian serius, terutama saat musim hujan atau banjir, karena bakteri ini mudah menyebar di lingkungan yang lembab dan kotor.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Tengah, per tanggal 13 Februari 2025 tercatat 61 kasus yang disebabkan bakteri leptospira. Hal ini menunjukkan perlunya kesadaran dan tindakan pencegahan lebih lanjut, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan sanitasi buruk.
Gejala Leptospirosis
Gejala leptospirosis dapat muncul mulai dari gejala ringan hingga berat dan sering kali menyerupai penyakit lain seperti demam berdarah atau flu. Gejala umum leptospirosis antara lain:
Jika keluhan tidak membaik dalam waktu 1 minggu, penyakit leptospirosis dapat berkembang menjadi lebih serius yang disebut dengan sindrom Weil. Fase ini ditandai dengan kerusakan organ penting seperti hati, ginjal, dan paru-paru, dan dapat berujung fatal (kematian) jika tidak segera ditangani.
Tips Mencegah Penularan Leptospirosis:
Leptospirosis adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, terutama di daerah dengan sanitasi buruk atau saat terjadi banjir. Meskipun sebagian besar kasus bisa sembuh dengan cepat, fase lanjut seperti sindrom Weil sangat berbahaya dan memerlukan penanganan serius.
Jangan menunda pemeriksaan jika mengalami gejala setelah terkena banjir atau mengonsumsi makanan yang terpapar. Semakin cepat ditangani, maka semakin kecil risiko komplikasi.
Segera kunjungi RSU Astrini untuk pemeriksaan dan perawatan oleh dokter spesialis pentakit dalam. Pendaftaran dapat langsung dilakukan melalui nomor kami di 0851-4124-4848 atau klik link berikut: https://wa.me/6285141244848. Mari kita jaga diri, keluarga, dan lingkungan dari ancaman leptospirosis!
Referensi: