Tren Makanan Kukusan: Benarkah Lebih Sehat?

Jangan Panik: Ayah Bunda Wajib Tahu Pertolongan Pertama Saat Anak Tersedak
Desember 20, 2025

Tren Makanan Kukusan: Benarkah Lebih Sehat?

Kini banyak masyarakat yang mengkuti tren dengan memilih makanan kukusan karena dianggap lebih sehat sehingga banyak pedagang yang menjajakan kukusan sebagai alternatif menu makanan sehat dan rendah lemak. Tren ini menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pola makan yang lebih baik. Namun, apakah kukusan memang benar-benar sehat?

Metode memasak dengan mengukus memang lebih sehat daripada digoreng. Metode memasak dengan mengukus dapat lebih baik dalam mempertahankan vitamin dan mineral yang larut air. Namun, makanan sehat tidak hanya ditentukan dari cara memasak, tetapi juga keseimbangan zat gizi yang dikonsumsi. Oleh karena itu, Teman Astrini perlu mengontrol porsi makan dan variasi menu kukusan agar sesuai dengan prinsip gizi seimbang.

Berikut tips sehat konsumsi makanan kukusan agar gizi tetap seimbang:

1. Terapkan prinsip gizi seimbang dalam setiap porsi makan
Tren makanan kukusan ini cenderung didominasi oleh sumber karbohidrat seperti ubi, jagung, singkong, dan kentang. Kombinasikan dengan makanan yang mengandung protein seperti telur rebus, tahu, atau tempe. Tetap konsumsi sayuran sebagai sumber serat dan lemak sehat seperti kacang-kacangan.
2. Perhatikan porsi makan sesuai kebutuhan kalori harian
Sebagian besar kukusan yang dijual didominasi dengan sumber karbohidrat sehingga perlu membatasi konsumsi kukusan setara dengan ¼ piring karbohidrat, ¼ piring protein, dan ½ piring sayur dan buah.

Kebutuhan energi orang dewasa adalah sekitar 2.200 kkal dan kebutuhan kalori untuk sarapan adalah sekitar 20-25% dari total kebutuhan yaitu sekitar 300-500 kkal. Teman Astrini dapat mengonsumsi kombinasi menu kukusan dengan contoh sebagai berikut agar tetap memenuhi kebutuhan energi dan sesuai dengan prinsip gizi seimbang:

Ubi 1 buah ukuran sedang dengan perkiraan 150 kkal
Kacang tanah kukus 80 gram dengan perkiraan 135 kkal
Pisang kukus 1 buah dengan perkiraan 90 kkal
Telur ayam kukus 1 butir dengan perkiraan 75 kkal
Total kalori 450 kkal sesuai dengan kebutuhan sarapan orang dewasa serta seimbang antara karbohidrat, protein, dan lemak sehat.
3. Tetap terapkan gaya hidup sehat
Konsumsi makanan rendah lemak seperti kukusan dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Namun, tetap imbangi dengan gaya hidup sehat meliputi aktivitas fisik teratur, konsumsi air putih dengan cukup, tidur cukup, dan mengelola stres.

Makanan kukusan memang menjadi tren positif. Namun, tetap perhatikan variasi dan porsi makanan kukusan. Perhatikan makanan aman dan higienis serta hindari kebiasaan menambahkan gula atau garam berlebih pada kukusan. Tren makanan kukusan ini dapat diterapkan dalam jangka panjang dan konsisten dengan tetap memperhatikan kondisi tubuh dan porsi terkontrol.

Jangan lupa, tetap pantau kondisi tubuhmu dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di RSU Astrini Wonogiri. Pendaftaran dapat langsung dilakukan melalui nomor kami di 0851-4124-4848 atau klik link berikut: https://wa.me/6285141244848.


Referensi:

1. detikHealth. (2025). Lagi Tren Sarapan Rebus-rebusan dan Kukusan, Benarkah Lebih Sehat? Cek Faktanya di Sini. URL: https://health.detik.com/diet/d-8207650/lagi-tren-sarapan-rebus-rebusan-dan-kukusan-benarkah-lebih-sehat-cek-faktanya-di-sini.
2. Kemenkes. (2022). Pilar Utama Dalam Prinsip Gizi Seimbang. URL: https://keslan.kemkes.go.id/view_artikel/179/pilar-utama-dalam-prinsip-gizi-seimbang.

Comments are closed.