Cuci tangan dengan benar adalah cara sederhana namun efektif bagi tenaga kesehatan untuk tetap sehat saat merawat pasien. Meskipun terdengar sepele, mencuci tangan penting dilakukan dengan tepat untuk mencegah terjadinya penyakit akibat virus, bakteri dan kotoran yang menempel di tangan. Kesalahan umum seperti tidak menggunakan sabun, durasi kurang dari 40–60 detik, tidak membersihkan seluruh area tangan, atau menyentuh permukaan kotor setelahnya, masih sering terjadi.
Bagi tenaga kesehatan, mencuci tangan bukan sekadar kebiasaan, tetapi merupakan tindakan krusial dalam mencegah infeksi dan menjaga keselamatan pasien. Kebersihan tangan yang dilakukan dengan tepat dapat memutus rantai penularan mikroorganisme patogen, baik dari pasien ke tenaga kesehatan, antar pasien, maupun dari lingkungan ke pasien.
Kapan perlu mencuci tangan?
Cuci tangan harus dilakukan pada waktu-waktu tertentu yang sangat berisiko menularkan kuman yaitu pada 5 momen cuci tangan.
Mencuci tangan sebelum menyentuh pasien atau orang lain perlu dilakukan karena tangan dapat menjadi media penularan kuman dari lingkungan ke tubuh orang lain.
Tindakan aseptik merupakan tindakan yang memerlukan keadaan bersih dan steril seperti pemeriksaan dan tindakan yang bersentuhan dengan kulit atau membran mukosa seperti membalut luka.
Jika menyentuh cairan tubuh seperti darah, air liur, air mata, urine, bersin, batuk, dan membuang ingus maka harus segera mencuci tangan.
Hal ini bertujuan untuk melindungi diri dari infeksi pasien.
Bakteri dan virus juga dapat mengontaminasi lingkungan dengan menempel di benda-benda sekitar seperti tempat tidur, gagang pintu, meja, dan benda lainnya sehingga perlu segera mencuci tangan setelah menyentuh permukaan di sekitar pasien.
Sebelum mencuci tangan, pastikan telah melepas perhiasan pada tangan seperti jam tangan dan cincin serta menggulung lengan baju yang panjang untuk menghindari bakteri yang tertinggal di bawah perhiasan. Selain itu, perhatikan durasi mencuci tangan yaitu minimal 40-60 detik agar efektif mematikan kuman penyakit.
Berikut langkah cuci tangan yang tepat:
Jika tidak tersedia sabun, mencuci tangan dapat dilakukan menggunakan cairan pembersih tangan dengan langkah yang sama. Namun, mencuci tangan menggunakan cairan pembersih tangan berbasis alkohol sebaiknya dilakukan ketika tangan tidak tampak kotor atau berminyak karena hanya mengurangi jumlah kuman di kulit dan tidak dapat menghilangkan kotoran atau minyak di tangan. Sedangkan mencuci tangan dengan sabun dan air mampu mengangkat serta menghilangkan berbagai jenis kuman dan kotoran dari permukaan tangan.
Cuci tangan merupakan kebiasaan sederhana tetapi menjadi pencegahan penting terhadap berbagai penyakit. Pastikan setiap langkah mencuci tangan dilakukan dengan benar sebagai wujud kepedulian terhadap keselamatan diri dan orang lain.Dengan disiplin menjaga kebersihan tangan, tenaga kesehatan tidak hanya melindungi pasien, tetapi juga rekan kerja dan dirinya sendiri dari risiko infeksi silang.
Tangan Bersih, Hidup Sehat, Bebas Infeksi!
Referensi: