TIPS ANTI MAGER UNTUK KAUM REBAHAN: BIASAKAN TUBUH AKTIF BERGERAK

Tradisi Halal Bihalal Rumah Sakit Umum Astrini Wonogiri: Perkuat Silaturahmi Civitas Hospitalia
April 10, 2025
Dari Meja Kerja Ke Tenis Meja: Karyawan RSU Astrini Unjuk Bakat di Turnamen Internal
April 13, 2025

TIPS ANTI MAGER UNTUK KAUM REBAHAN: BIASAKAN TUBUH AKTIF BERGERAK

Kebiasaan aktivitas masyarakat berubah seiring dengan perkembangan teknologi. Tanpa disadari, aktivitas yang membutuhkan banyak energi kini dapat dilakukan dengan cepat dan mudah seperti memesan makanan online, melakukan mobilisasi dengan kendaraan bermotor dibandingkan berjalan kaki atau bersepeda, serta aktivitas sedentari. Gaya hidup sedentari disebut juga dengan ketidakaktifan fisik, dimana sebagian besar waktu digunakan oleh tubuh dalam posisi duduk atau berbaring.

Gaya hidup yang tidak aktif ini berdampak pada kondisi kesehatan karena sirkulasi darah yang buruk serta metabolisme tubuh yang terganggu dapat menyebabkan tubuh kesulitan dalam memecah lemak dan gula sehingga berdampak pada peningkatan berat badan. Selain itu, kebiasaan malas bergerak juga meningkatkan risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes melitus, gagal ginjal, dan stroke. Risiko penyakit akibat mager atau malas gerak dapat dihindari dengan melakukan aktivitas fisik. 

Berikut jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan sehari-hari.

1.  Aktivitas Fisik Ringan Harian

Contoh aktivitas ringan: menyapu

 

Aktivitas fisik yang ringan dapat dilakukan setiap hari termasuk aktivitas rumah tangga seperti mencuci baju, mengepel, berkebun, menyetrika, dan sebagainya. Aktivitas tersebut dapat dilakukan setiap hari dan dapat membakar kalori sebesar 50 – 200 kilo kalori per kegiatan.

2. Aktivitas Aerobik

Contoh aktivitas aerobik: bersepeda

Aktivitas aerobik disarankan untuk dilakukan 30 menit selama 3 kali dalam satu minggu. Aktivitas yang dapat dilakukan meliputi berjalan, berlari, bersepeda, atau berenang. 

3. Aktivitas Olahraga

Olahraga bertujuan sebagai aktivitas penguatan otot seperti gym, yoga, pilates, sepak bola, dan olahraga lainnya. Aktivitas olahraga ini disarankan dilakukan sebanyak 2 – 3 kali dalam satu minggu. Namun, sebelum melakukan aktivitas olahraga perlu memperhatikan gerakan pemanasan atau peregangan, gerakan inti, dan gerakan pendinginan atau peregangan kembali.

4. Batasi Aktivitas Sedentari

Hindari kebiasaan tidak banyak bergerak (sedentari)

Aktivitas sedentari seperti duduk atau rebahan dalam waktu yang lama perlu dikurangi. Kegiatan sedentari perlu digantikan dengan aktivitas dalam bentuk apapun baik aktivitas ringan, aerobik, maupun olahraga. Salah satu contoh langkah sederhana dapat dilakukan dengan terus bergerak saat menonton TV sembari berolahraga ringan, mengurangi waktu di depan layar perangkat seperti handphone dan laptop, serta berjalan atau sekadar meregangkan tubuh setiap 30 menit ketika sedang bekerja.

 

Kebiasaan aktif bergerak perlu kita terapkan mulai dari sekarang. Jangan biarkan diri kita menjadi “kaum mager” atau malas gerak akibat gaya hidup sedentari. Mari biasakan aktivitas fisik sedini mungkin untuk cegah penyakit dan obesitas!

Agar lebih merasa aman, teman Astrini juga bisa langsung melakukan Medical Check Up (MCU). Tak perlu menunda lagi, ayo segerakan MCU #diAstriniAja. Pendaftaran bisa langsung dilakukan melalui nomor kami di 0851-4124-4848 atau klik link berikut: https://wa.me/6285141244848 

Salam sehat selalu & terima kasih.

Referensi:

  1. Kemenkes (2018). Mengenal Jenis Aktivitas Fisik. https://ayosehat.kemkes.go.id/mengenal-jenis-aktivitas-fisik 
  2. Kemenkes (2023). Mengatasi Ancaman Sedentary Lifestyle untuk Kesehatan. https://ayosehat.kemkes.go.id/mengatasi-ancaman-sedentary-lifestyle-untuk-kesehatan
  3. Kemenkes (2024). Cegah Stroke dengan Aktivitas Fisik. https://kemkes.go.id/id/rilis-kesehatan/cegah-stroke-dengan-aktivitas-fisik 

Comments are closed.