Bayi Baru Lahir Tak Perlu Pakai Gurita? Terungkap! Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan

Press Release — Acara Donor Darah RSU Astrini Berkolaborasi dengan PMI Wonogiri Berlangsung Sukses
Oktober 16, 2024
Tingkatkan Kesadaran Kesehatan, RSU Astrini Gelar MCU On-Site di SMKN 2 Wonogiri
November 4, 2024

Bayi Baru Lahir Tak Perlu Pakai Gurita? Terungkap! Bisa Sebabkan Gangguan Pernapasan

Kain gurita timbulkan efek bahaya bagi bayi, di antaranya sebabkan gangguan pernapasan

RSU ASTRINI — Halo Teman Astrini! Tentunya banyak dari kita yang sudah familiar dengan kain gurita yang biasanya digunakan pada bayi baru lahir. Memang penggunaannya bisa efektif untuk bayi ya? Berikut kebenarannya!

Gurita banyak digunakan masyarakat karena untuk mencegah pusar bayi menonjol

Tak dapat dipungkiri, ternyata penggunaan gurita pada bayi baru lahir masih lazim lho di beberapa masyarakat di Indonesia. Gurita sendiri adalah kain yang dililitkan di perut bayi, yang biasanya digunakan untuk mencegah pusar bayi menonjol (bodong) dan menjaga bentuk perut tetap rata. Namun, berdasarkan sudut pandang medis, penggunaan gurita pada bayi justru berpotensi menimbulkan bahaya lebih besar daripada manfaatnya.

Di bawah ini ada beberapa alasan mengapa penggunaan gurita pada bayi sebaiknya dihindari:

1. Gangguan Pernapasan

Pemakaian gurita dapat menyebabkan bayi merasa tidak nyaman dan bahkan berisiko pada kondisi serius

Pemakaian gurita yang terlalu kencang pada bayi ternyata dapat menekan perut sehingga menghambat gerakan diafragma, otot utama yang membantu bayi bernapas. Untuk diketahui, bayi yang baru lahir masih memiliki sistem pernapasan yang belum sepenuhnya berkembang, dan tekanan berlebihan pada perutnya dapat menyebabkan kesulitan bernapas.

Karena hal itulah, pemakaian gurita dapat menyebabkan bayi merasa tidak nyaman dan bahkan berisiko pada kondisi serius, seperti hipoksia atau kurangnya oksigen dalam tubuh.

2. Pencernaan Terganggu

Gurita yang dililitkan terlalu ketat juga dapat mengganggu fungsi organ-organ di dalam perut

Gurita yang dililitkan terlalu ketat juga dapat mengganggu fungsi organ-organ di dalam perut, terutama sistem pencernaan. Anak-anak yang baru lahir ini tentunya membutuhkan ruang yang cukup di perutnya untuk mereka bisa mencerna makanan dengan baik.

Sementara, penggunaan gurita sendiri terbukti membatasi ruang gerak perut.
Jika terus menerus menggunakan kain gurita, bisa saja menyebabkan bayi kesusahan untuk buang angin atau mengalami kolik yaitu sakit perut yang disebabkan karena penumpukan gas dalam saluran pencernaan.

3. Perkembangan Otot Terhambat

Bayi sangat bergantung pada gerakan bebas untuk mengembangkan otot-otot tubuhnya

Pada masa awal kehidupannya, bayi sangat bergantung pada gerakan bebas untuk mengembangkan otot-otot tubuhnya. Penggunaan gurita untuk waktu yang lama dikhawatirkan dapat membatasi gerakan perut dan pinggang, sehingga menghambat perkembangan otot-otot tersebut.

Hal ini penting karena bayi belajar menggerakkan tubuh dan beradaptasi dengan lingkungan seiring dengan perkembangan fisik mereka.

4. Tidak Terbukti Mencegah Pusar Bodong

Penggunaan gurita tidak efektif untuk mencegah kondisi pusar bodong

Salah satu alasan tradisional penggunaan gurita adalah untuk mencegah pusar bayi menjadi bodong atau hernia umbilikalis. Pusar bodong pada bayi biasanya terjadi karena faktor genetika, bayi yang lahir prematur atau berat badan kurang, dan akan sembuh sendiri seiring waktu tanpa intervensi khusus.

Melansir dari WebMD, lubang tersebut akan sembuh dengan sendirinya saat anak berusia 4 atau 5 tahun. 0Tentunya, ide penggunaan gurita tidak efektif untuk mencegah kondisi ini dan bahkan malah dapat memperburuknya jika pusar mengalami tekanan berlebihan.

5. Risiko Iritasi Kulit

Mengikat gurita yang terlalu kencang bisa menyebabkan iritasi kulit dan ruam

Kulit bayi sangat sensitif, terutama pada bayi baru lahir. Mengikat gurita yang terlalu kencang atau memilih bahan yang kurang lembut bisa menyebabkan iritasi kulit dan ruam. Bayi juga bisa mengalami lecet di sekitar area perut yang tertekan oleh lilitan gurita.

Meskipun gurita dianggap sebagai bagian dari budaya tradisional dalam merawat bayi, risikonya terhadap kesehatan bayi lebih besar dibandingkan manfaat yang diharapkan. Para ahli kesehatan, termasuk dari Kementerian Kesehatan, merekomendasikan agar orang tua tidak menggunakan gurita pada bayi.

Sebagai gantinya, bayi sebaiknya dipakaikan pakaian yang nyaman dan tidak membatasi gerak, sehingga mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara alami.

Jika orang tua khawatir tentang bentuk pusar atau kesehatan perut bayi, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi dan penanganan yang tepat tanpa risiko yang dapat membahayakan bayi.

Anda juga bisa langsung berkunjung ke RSU Astrini Wonogiri yang telah hadir dengan 3 dokter spesialis anak yang siap memberikan konsultasi terbaik untuk tumbuh kembang buah hati Anda. Dengan jadwal praktik setiap hari, kami hadir untuk menjawab segala kebutuhan kesehatan si kecil. Jadwalkan konsultasi Anda di RSU Astrini dengan mendaftar di nomor WhatsApp 0812 2610 5353. Pastikan untuk memberikan yang terbaik untuk kesehatan anak Anda!

Salam sehat selalu & terima kasih.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 29 Oktober 2024 dari https://www.webmd.com/parenting/baby/what-are-umbilical-hernias

Comments are closed.