Kenali Penyebab Paru-paru Basah, Benarkah Efek Kipas Angin dan Mandi Malam? Begini Pencegahannya

Rayakan Hari Pelanggan Nasional, RSU Astrini Bagikan Souvenir untuk Pengunjung
September 7, 2024
RSU Astrini Sukseskan Sosialisasi dan Edukasi Kelas Ibu Balita di Desa Kepatihan, Selogiri
September 23, 2024

Kenali Penyebab Paru-paru Basah, Benarkah Efek Kipas Angin dan Mandi Malam? Begini Pencegahannya

Ternyata ini penyebab paru-paru basah dan begini pencegahannya

RSU ASTRINI — Halo Teman Astrini! Kali ini kami akan membahas terkait penyakit paru-paru basah yang sedang ramai di internet. Yuk belajar bersama mengenai gejala, penyebab hingga pencegahannya.

Belakangan ini di internet sedang ramai membahas terkait penyakit paru-paru basah. Ini bermula dari pengakuan seorang pria melalui akun Tiktoknya yang menyatakan ia terkena paru-paru basah karena sering mandi di atas jam 8 malam, keluar malam tanpa menggunakan jaket hingga menggunakan kipas angin yang mengarahkan ke wajah serta telapak kakinya. Apakah pernyataan yang dibuat oleh pria tersebut benar adanya?

Apakah mandi malam penyebab penyakit paru-paru basah?

Paru-paru basah atau yang dikenal dengan bahasa medis sebagai pneumonia adalah keadaan yang terjadi akibat paru-paru mengalami peradangan dan terisi cairan atau nanah sehingga mengganggu proses pernapasan, ini bisa terjadi pada salah satu atau kedua paru-paru, melansir dari Kemenkes (10/09/24). Penyebabnya sendiri bisa saja karena infeksi, baik infeksi bakteri, virus, ataupun jamur pada paru-paru.

Pneumonia bisa berdampak serius jika diidap oleh seseorang dengan daya tahan tubuh yang lemah, orang lanjut usia, anak kecil hingga bayi.

Gejala Paru-paru Basah

Gejala umum paru-paru basah salah satunya jantung berdebar tidak normal

Jika didasarkan pada usia, gejala yang muncul bisa berupa:

• Pada bayi, seringnya indikasi yang terjadi yaitu mudah rewel dan akan sulit untuk makan serta minum. Perlu diwaspadai juga karena gejala batuk pada bayi mungkin tidak muncul terlalu jelas.

• Pada balita, indikasi yang terjadi yaitu napas menjadi lebih cepat dan bersuara.

• Pada orang dewasa, indikasi tambahan yang biasa muncul yaitu mengantuk, linglung, hingga koma.

Untuk gejala umum yang sering muncul ketika mengidap peyakit paru-paru basah, yakni:

– Demam, menggigil, dan banyak berkeringat

– Hilangnya gairah makan

– Muntah, mual bahkan diare

– Jantung berdebar tidak normal

– Mudah kecapekan atau tidak semangat

– Batuk kering yang disertai dahak berwarna kuning, cokelat, hijau, atau batuk darah berwarna merah

– Nyeri dada yang makin parah saat sedang batuk

– Napas berat atau sesak, bahkan ketika istirahat

Penyebab Paru-paru Basah

Apakah kipas angin bisa membuat seseorang mengidap penyakit paru-paru basah?

Menurut Kemenkes penyakit paru-paru basah bisa disebabkan karena beberapa faktor langsung, seperti:

1. Kebiasaan Merokok
Akibat kebiasaan merokok yang dilakukan setiap hari, bisa membuat seorang perokok aktif berisiko tinggi mengalami pneumonia. Ini karena merokok dapat merusak paru-paru dan menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

2. Penyakit Jantung Kronis
Penyakit jantung kronis sendiri adalah kerusakan pada pembuluh darah utama jantung yang biasanya disebabkan karena penumpukan plak. Hal ini yang kemudian menyebabkan arteri koroner menyempit, membatasi aliran darah ke jantung sehingga melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko pneumonia.

3. Diabetes Melitus
Diabetes melitus adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Karena hal tersebut akhirnya berefek pada penurunan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko pneumonia.

4. Kelemahan Struktur Organ Pernapasan
Kelemahan struktur organ pernapasan dapat membuat paru-paru lebih rentan terhadap infeksi.

5. Penurunan Tingkat Kesadaran
Penurunan tingkat kesadaran dapat meningkatkan risiko aspirasi, yang dapat menyebabkan pneumonia.

Selain karena 5 faktor di atas, paru-paru basah juga bisa disebabkan oleh:

– Infeksi bakteri → umumnya disebabkan oleh bakteri bernama Streptococcus pneumoniae. Paru-paru basah ini bisa disebabkan oleh penularan kuman dari orang lain atau akibat pengggunaan alat ventilator dalam jangka panjang.

– Infeksi virus → virus yang menimbulkan penyakit flu, bronkitis, dan bronkiolitis merupakan penyebab umum paru-paru basah pada balita. Biasanya jenis ini lebih ringan dengan masa penyembuhan 1–3 minggu tanpa pengobatan.

– Infeksi jamur → infeksi ini lebih banyak terjadi pada orang yang memiliki masalah kesehatan kronis atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Infeksi juga dapat terjadi setelah jamur dari tanah atau kotoran burung terhirup oleh seseorang.
Selain infeksi, paru-paru basah juga dapat terjadi karena masuknya benda asing, seperti cairan lambung, air liur, makanan atau minuman ke dalam saluran napas dan menimbulkan gangguan pada paru-paru.

Cara Mencegah Paru-paru Basah

Cara mencegah paru-paru basah cukup dengan melakukan pola hidup sehat

Pencegahan paru-paru basah sebenarnya tidak rumit, kita hanya perlu menerapkan pola hidup sehat, seperti di bawah ini:

• Cuci tangan secara rutin agar terhindar dari kuman

• Gunakan masker jika polusi udara sedang buruk atau saat sakit atau berada di dekat orang yang sakit.

• Hindari merokok

• Jaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan rumah secara rutin

• Kurangi konsumsi minuman beralkohol

• Lakukan vaksinasi pneumonia (vaksin PCV) dan influenza

• Tutup mulut dan hidung dengan sapu tangan ketika bersin

Jadi terjawab sudah ya, bahwa kebiasaan mandi malam hingga menggunakan kipas angin tidak sama sekali berkaitan dengan penyebab paru-paru basah atau pneumonia.

Mungkin saja kipas angin bisa menjadi penyebab pneumonia jika kipas yang digunakan tak pernah dibersihkan dan menempel bakteri, virus, atau jamur yang ikut terhirup saat benda digunakan.

Perlu diperhatikan bahwa penyakit paru-paru basah adalah masalah kesehatan yang harus mendapat pemeriksaan dan penanganan dari dokter spesialis paru. Jika tidak ditangani, ditakutkan kondisi tersebut menjadi semakin parah dan merusak paru-paru.

Pengobatan paru-paru basah juga disesuaikan pada tingkat keparahan dan penyebabnya. Untuk paru-paru basah yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik yang perlu dihabiskan sesuai resep yang diberikan. Untuk paru-paru basah yang sangat berat hingga menyebabkan gagal napas, penanganannya perlu lebih maksimal lagi karena membutuhkan alat bantu napas dan perawatan intensif di ICU.

Jika Anda atau kerabat dekat mengalami hal seperti di atas, segera datang ke RSU Astrini Wonogiri untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat dari dokter spesialis paru yang sudah terpercaya.

Salam sehat selalu & terima kasih.

 

Referensi:
Kemenkes. Diakses 10 September 2024 dari https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-non-penyakit/infeksi-pernapasan–tb/pneumonia
WebMD. What Is Pneumonia? (2021). Diakses 11 September 2024 dari https://www.webmd.com/lung/understanding-pneumonia-basics

Comments are closed.