Cegah Penyakit dengan Bijak Mengelola Sampah Rumah Tangga

Nyeri Saat Buang Air Kecil? Waspada Infeksi Saluran Kemih!
Oktober 4, 2025
RSU Astrini Kembali Hadir Dalam Program SPELING dan ACF: Dekatkan Akses Kesehatan Masyarakat Purwantoro, Wonogiri
Oktober 19, 2025

Cegah Penyakit dengan Bijak Mengelola Sampah Rumah Tangga

Meskipun terdengar sepele, sampah rumah tangga seperti sisa makanan, bekas kemasan, air bekas mencuci, minyak jelantah, dan lainnya dapat menimbulkan pencemaran lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Selain pencemaran lingkungan, pengelolaan limbah rumah tangga yang tidak bijak dapat menyebabkan penyakit karena dapat menjadi tempat berkembang biak hewan seperti lalat, nyamuk, hingga tikus. Hewan tersebut sering menjadi pembawa penyakit seperti diare, demam berdarah, leptospirosis, dan penyakit kulit.

Sampah yang dibuang sembarangan menjadi tempat berkembangnya berbagai penyebab penyakit, seperti bakteri, virus, dan parasit. Beberapa penyakit yang bisa muncul akibat bakteri dari sampah antara lain keracunan makanan, infeksi kulit, tetanus, atau gangguan pencernaan seperti diare dan tifus. Jika sampah tercemar oleh virus maka dapat menyebabkan penyakit seperti hepatitis A, radang mata (trakhoma), atau gangguan pencernaan (gastroenteritis). Sedangkan sampah atau kotoran yang mengandung parasit dapat menyebabkan penyakit cacingan, seperti cacing gelang, cacing kremi, atau cacing tambang, yang biasanya menyerang anak-anak dan menyebabkan tubuh lemas serta kurang gizi.

Lalu, bagaimana pengelolaan sampah yang tepat agar tidak menyebabkan pencemaran dan penyakit?

Seringkali masyarakat memilih untuk membakar sampah karena dianggap praktis. Namun, pembakaran sampah sembarangan justru dapat menghasilkan asap yang mengganggu saluran pernapasan. Teman Astrini perlu memilah sampah sejak dari sumbernya dan melakukan langkah pembuangan yang tepat.

Kategori sampah yang perlu dipilah terdiri dari sampah organik, anorganik, residu, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

  • Sampah organik

Sampah organik meliputi sisa makanan, daun, dan bahan yang mudah terurai. Pengelolaan sampah ini dapat dimanfaatkan menjadi kompos.

  • Sampah anorganik

Sampah anorganik meliputi plastik, logam, kaca, kertas, dan bahan daur ulang lainnya. Sampah anorganik dapat dimanfaatkan dengan prinsip 3R (Reduse, Reuse, Recycle) yaitu dengan mengurangi penggunaannya, menggunakan kembali, dan mendaur ulang.

  • Residu

Sampah residu tidak dapat terurai atau tidak dapat didaur ulang seperti pampers, pembalut, puntung rokok, dan lainnya. Sampah ini perlu dibungkus dengan plastik atau kertas sebelum dibuang agar tidak mencemari lingkungan. Sampah residu harus dibuang ke tempat pembuangan akhir dan tidak boleh dibakar.

  • Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Sampah B3 merupakan bahan berbahaya dan beracun yang meliputi baterai, lampu obat, kosmetik, cat dan pelarut, pestisida, produk pembersih, dan cairan kimia. Pengelolaan sampah ini perlu dipisahkan dari sampah lainnya dan simpan di tempat yang aman agar tidak bocor atau tercecer untuk diserahkan kepada petugas kebersihan. Jangan membakar sampah B3 karena akan melepaskan zat kimia berbahaya ke udara.

Kesehatan lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama. Dengan mengelola sampah rumah tangga secara bijak, kita telah berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mengurangi risiko penyakit. Yuk mulai kelola sampah dari rumah kita sendiri!

 

Referensi:

  1. Alodokter. (2024). Berbagai Penyakit Akibat Kebiasaan Buang Sampah Sembarangan. URL: https://www.alodokter.com/hentikan-kebiasaan-buang-sampah-sembarangan-dari-sekarang.
  2. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Ponorogo. (2023). Tips Memilah Sampah Rumah Tangga / Sampah Domestik. URL: https://dlh.ponorogo.go.id/tips-knowledge/tips-memilah-sampah-rumah-tangga-sampah-domestik/.

Comments are closed.