Kenali dan Segera Tangani Hernia Atau Ketedun Pada Anak

Jangan Sembarangan Mengucek Mata: Tips Cegah dan Atasi Belekan
Juni 14, 2025
Tips Menjaga Kesehatan Mental: Langkah Sederhana Untuk Hidup Bahagia
Juni 19, 2025

Kenali dan Segera Tangani Hernia Atau Ketedun Pada Anak

Dokter Spesialis Bedah Anak RSU Astrini Wonogiri yaitu, dr. Robin Perdana Saputra, Sp.BA, FIAPS akan membagikan tips kepada Teman Astrini agar orang tua dapat bersikap dengan tepat ketika buah hati mengalami hernia.

Menurut dr. Robin, hernia adalah kondisi medis di mana organ dalam perut atau jaringan di dalam tubuh menonjol melalui area yang lemah pada dinding otot atau jaringan sekitarnya. Kasus hernia pada bayi dan anak sering terjadi di area selangkangan (hernia inguinalis) dan pusar (hernia umbilikalis).

Berikut beberapa jenis hernia yang sering terjadi pada anak:

  1. Hernia Inguinalis, terjadi ketika usus atau jaringan lain menonjol keluar melalui dinding perut di selangkangan atau lipatan sela paha.
  2. Hernia Umbilikalis, terjadi ketika jaringan menonjol melalui lubang otot perut di sekitar pusar.
  3. Hernia Diafragmatika, terjadi sesaat setelah lahir, di mana organ perut masuk ke dalam rongga dada melalui defek diafragma. Hernia diafragmatika ditandai dengan sesak nafas ketika bayi baru lahir.

Lalu, apa penyebab hernia pada anak?

Penyebab utama hernia pada bayi dan anak adalah celah canalis inguinalis pada inguinal sejak lahir belum menutup dengan sempurna. Hernia juga dapat terjadi jika ada kelemahan pada otot atau jaringan yang belum berkembang dengan sempurna selama masa kehamilan. Selain itu, hernia juga dipengaruhi oleh faktor genetik. Apabila terdapat riwayat hernia pada keluarga maka dapat meningkatkan risiko hernia pada anak. Faktor paparan rokok, konsumsi makanan berpengawet, serta penggunaan kosmetik yang mengandung merkuri ketika kehamilan juga dapat meningkatkan resiko hernia pada anak.


Gejala utama hernia adalah terdapat benjolan hilang timbul atau pembengkakan di area tertentu seperti perut atau selangkangan. Benjolan tersebut akan semakin membesar dan terlihat pada saat anak menangis, batuk, dan mengejan. Namun, benjolan tersebut juga dapat menghilang atau mengecil pada saat anak berbaring atau rileks.

Hernia menyebabkan rasa tidak nyaman atau rasa sakit, terutama saat anak aktif atau dalam posisi tertentu. Dokter bedah anak melakukan diagnosa hernia dengan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter juga meminta anak untuk batuk atau mengejan untuk melihat apakah benjolan muncul. Pemeriksaan tambahan seperti USG atau rontgen juga akan dianjurkan untuk mengonfirmasi diagnosis dan melihat apakah terdapat tanda-tanda komplikasi.

Hernia dapat menyebabkan komplikasi jika tidak segera ditangani. Komplikasi hernia sangat berbahaya karena organ dalam dapat terjepit. Bagian usus atau jaringan lain dapat terperangkap dan mengakibatkan terganggunya suplai darah sehingga menyebabkan kematian jaringan. Hal tersebut dapat menyebabkan nyeri hebat, mual, muntah, hingga kembung. Oleh karena itu, hernia memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah terjadinya kerusakan jaringan.

Beberapa kasus hernia seperti hernia umbilikalis, terutama yang ukurannya masih belum terlalu besar sering kali tidak memerlukan penanganan khusus dan dapat menutup sendiri sampai usia 2 tahun. Namun, apabila hernia tidak menutup dengan sendirinya atau menyebabkan gejala serius, maka Dokter Bedah Anak akan merekomendasikan operasi. Tindakan operasi dilakukan dengan pengembalian jaringan yang menonjol ke posisi normal dan memperbaiki dinding perut yang lemah serta meligasi canalis inguinalis prosesus vaginalis.


Dokter Bedah Anak akan memantau pertumbuhan gejala hernia secara rutin untuk memastikan tidak ada komplikasi dan menentukan apakah intervensi medis diperlukan. Umumnya operasi bisa dimulai setelah usia 1 bulan kelahiran.

Bagaimana cara menurunkan risiko komplikasi hernia?

Meskipun hernia tidak dapat dicegah, Teman Astrini dapat menurunkan risiko komplikasi dengan menjaga anak tetap sehat dengan memberikan nutrisi yang baik, serta memastikan aktivitas fisik yang seimbang untuk membantu memperkuat otot perut pada remaja. Pastikan untuk tidak menunda pengobatan jika benjolan menetap lebih dari 18 jam. Orang tua juga harus menghindari memberikan tekanan berlebihan pada perut anak, seperti dengan mencegah anak mengalami batuk lama atau konstipasi yang kronis.

Jika orang tua mencurigai anak terkena hernia atau muncul benjolan di area tubuh buah hati maka segeralah berkonsultasi dengan Dokter Spesialis Bedah Anak. Selain teknik open dengan sayatan diingunal, saat ini hernia pada bayi dan anak dapat ditangani dengan teknik Minimal invasif per laparoskopi dimana luka sayatan kurang dari 1 cm.

Orang tua perlu mengingat bahwa penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah komplikasi serius serta memastikan kesehatan anak tetap terjaga. Semakin dini ditangani maka semakin optimal hasilnya. Pemeriksaan rutin dan mengikuti saran dari spesialis bedah anak adalah kunci untuk menangani hernia pada bayi dan anak dengan efektif.

Segera konsultasikan kesehatan buah hati bunda di RSU Astrini Wonogiri bersama dr. Robin Perdana Saputra Sp.BA, FIAPS. Pendaftaran bisa langsung dilakukan melalui nomor kami di 0851-4124-4848 atau klik link berikut: https://wa.me/6285141244848.

Sampai jumpa jagoan!

Penulis: dr. Robin Perdana Saputra, Sp.BA, FIAPS

Editor: Humas & Marketing RSU Astrini Wonogiri

Comments are closed.